Sayang, aku menulis ini bukan sok puitis atau pandai
menulis. Aku menulis ini terinspirasi dari B.J.Habibie yang pernah menulis
puisi untuk Isterinya, puisi yang membuatku kagum setiap baitnya. Aku juga
ingin menulis sesuatu untuk orang yang aku cintai mewakili kata hatiku, namun
aku tak pandai merangkai kata hingga menjadi puisi yang indah. Lalu aku tulis
surat kecil ini untukmu mewakili kata hatiku.
Sayang, ini bukan tentang kepergianmu, bukan tentang
perpisahan di antara kita. Bukan itu, karena aku tau andaikan aku bukan bagian
dari tulang rusukmu pasti akhirnya kita berpisah yang tersisa hanyalah kenangan
indah kita, yang ada hanyalah ‘aku dan kamu’ bukan ‘kita’ lagi dan yang awalnya
kita hanya berteman sekarang kembali berteman. Yang jodohpun pasti akhirnya
berpisah, entah maut yang memisahkan atau yang lain. Karena "Sejatinya hidup adalah ada pertemuan juga ada perpisahan", itulah yang pernah kau ajarkan padaku dan aku
takkan pernah lupa.
Kau tahu sayang? Semua orang mengira aku kekasih paling
setia, padahal kau yang menjadikanku kekasih paling setia. Semua orang mengira
aku kekasih terbaik untukmu padahal kau yang menjadikanku kekasih terbaik. Kau
ajarkan aku pahit manisnya hidup, kau ajarkan aku arti cinta sehingga aku mampu
mencintaimu seperti ini.
Aku hendak mengeluh karena terlalu sebentar kau di sini.
Tapi aku sangat bersyukur, Tuhan begitu baik kepadaku karena ia menghadirkanmu
dalam hidupku hingga aku tak tau bagaimana caraku berterimakasih pada-Nya.
Melaluimu, Tuhan membuatku tertawa sekaligus menangis, bahagia sekaligus
nelangsa. Dan denganmu aku banyak merasakan yang belum pernah aku rasakan.
Terimakasih sayang.. pernah singgah dalam hatiku, hadir
dalam hidupku, mengisi indah hari-hariku, mewarnai hidupku dan mengukir indah
kenangan bersamaku.Terimakasih kau kenalkan aku dengan keluargamu, aku bahagia
mereka semua baik. Semoga Tuhan selalu melindungimu, menjagamu, menyayangimu
dan selalu menunjukkan jalan yang benar kepadamu beserta keluargamu.
Terimakasih sekali lagi atas kenangan pahit manis selama kau ada.